OUTLINE PERSON-CENTERED


OUTLINE TEORI & PENDEKATAN KONSELING
PROGRAM STUDI MAGISTER BIMBINGAN KONSELING UNNES

No
Aspek
Deskripsi
Referensi
1
Nama Teori & Pendekatan Konseling
PENDEKATAN KONSELING PERSON-CENTERED THERAPY

2
Tokoh Pengembang teori
Carl Rogers

Corey, Gerald. 2017. Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy, Tenth Edition.  USA: Cengange learning.
3
Konsep Dasar:
a.   Hakekat manusia
b.   Konsep Kepribadian & Perkembangan
a. Hakekat Manusia
Pandangan Carl Rogers sifat manusia adalah fenomenologis; yaitu, kita menyusun diri kita sesuai dengan persepsi kita tentang realitas. Kita termotivasi untuk mengaktualisasikan diri dalam realitas yang kita rasakan. Klien dapat bergerak maju dalam membangun dan berhasil mengatasi rintangan (baik dari dalam diri mereka sendiri dan di luar diri mereka sendiri) yang menghalangi pertumbuhan mereka. Jadi dapat disimpulkan bahwa :
v  Manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya
v  Manusia dapat berkembang secara positif.
v  Manusia adalah makhluk bernilai dan bermartabat.
v  Manusia memiliki kapasitas untuk mengatasi perasaan, pikiran dan tingkah lakunya.
v  Manusia memiliki dorongan untuk mengarahkan dirinya sendiri.

b. Konsep Kepribadian & Perkembangan
Rogers mengungkapkan bahwa terdapat 3 unsur yang sangat esensial dalam hubungannya dengan kepribadian, yaitu self, medan fenomenal dan organisme
v  Self adalah persepsi atau nilai-nilai individu tentang dirinya atau hal-hal lain yang berhubungan dengan dirinya.self meliputi dua hal, yaitu real self dan ideal self. Real self merupakan gambaran sebenarnya tentang dirinya yang nyata, sedangkan ideal self merupakan apa yang menjadi kesukaan, harapan atau idealisasi tentang dirinya.
v  Medan fenomenal merupakan keseluruhan pengalaman seseorang yang diterimanya baik yang disadari maupun yang tidak disadari.
v  Organisme merupakan keseluruhan totalitas individu yang meliputi pemikiran, perilaku dan keadaan fisik.
Corey, Gerald. 2017. Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy, Tenth Edition.  USA: Cengange learning.

Sharf, Richard S.2012.Theories of Psychotherapy and
Counseling: Concepts and Cases.
5th Edition. USA: Cengange learning.

4
Proses Konseling (Tujuan & tahapan umum)
A. Tujuan :
Tujuan dasar terapi person center adalah pada dasarnya individu memiliki kekuatan untuk mengarahkan drinya dan menemukan penyelesaian atas masalahnya. Konselor berperan sebagai fasilitator dengan membangun hubungan interpersonal dan menghadirkan iklim yang kondusif dalam proses terapi dengan menunjukkan sikap keselarasan ( genuiness, penghargaan tak bersyarat kepada konseli dan empati). Hal tersebut berguna agar konseli berhasil mencapai tujuan konseling yaitu menjadi individu yang berfungsi penuh (fully functioning person, menciptakan suasana yang kondusif untuk membantu konseli untuk menjadi seorang pribadi yang berfungsi penuh. Guna mencapai tujuan ini konselor harus berusaha agar memahami hal-hal yang ada dibalik topeng yang digunakan. Konseli sadar ataupun tidak sadar mengembangkan suatu topeng untuk mempertahankan diri dari ancaman yang ia rasa. Topeng ini menghambat konseli untuk tampil sesuai dirinya bahkan menjadi asing terhadap dirinya sendiri. Sebagai konsekuensi dari menjadi lebih mandiri, individu menjadi lebih realistis dalam persepsi mereka, lebih baik dalam pemecahan masalah, dan kurang defensi dengan orang lain.
B. Tahapan umum :
Rogers (1942) menggambarkan 12 langkah dalam proses konseling yang berpusat pada orang. Yaitu :
1.      Individu datang untuk meminta bantuan.
2.      Situasi membantu biasanya didefinisikan sebagai peluang untuk pertumbuhan diri, bukan jawaban.
3.      Konselor mendorong ekspresi perasaan secara bebas sehubungan dengan masalah tersebut (yang disajikan klien).
4.      Konselor menerima, mengakui, dan mengklarifikasi perasaan negatif ini.
5.      Ketika perasaan negatif individu telah sepenuhnya diungkapkan, mereka diikuti oleh ekspresi samar dan tentatif dari impuls positif itu buat pertumbuhan.
6.      Konselor menerima dan mengakui perasaan positif yang diungkapkan dengan cara yang sama ia menerima dan mengenali perasaan-perasaan negative yang memberikan individu kesempatan untuk pertama kalinya dalam hidupnya memahami dirinya apa adanya. wawasan dan pemahaman diri pun mulai menggelegak secara spontan.
7.      Wawasan ini, pemahaman tentang diri ini dan penerimaan diri. Menyediakan dasar dimana individu dapat melanjutkan ke tingkat integrasi baru.
8.      Proses klarifikasi yang memungkinkan keputusan, kemungkinan tindakan.
9.      Kemudian datang. . . inisiasi tindakan positif, tetapi sangat signifikan, positif.
10.   Ada wawasan lebih lanjut.
11.   Ada tindakan positif yang semakin terintegrasi pada bagian klien, ketakutan berkurang dan lebih percaya diri dalam tindakan yang diarahkan sendiri.
12.   Ada perasaan berkurangnya kebutuhan akan bantuan, dan pengakuan dari pihak klien bahwa hubungan itu harus berakhir.

Sharf, Richard S.2012.Theories of Psychotherapy and
Counseling: Concepts and Cases.
5th Edition. USA: Cengange learning.


Kevin a. Fall, janice miner holden, andre marquis. 2017. Theoretical Models of Counseling and Psychotherapy. 3Th. Edition. Routledge
711 Third Avenue, New York, NY
5
Kajian Empirik Efikasi/efektivitas Pendekatan di seting Pendidikan & sosial
PENERAPAN PERSON CENTERED THERAPY DI SEKOLAH (EMPATHY, CONGRUENCE, UNCONDITIONAL POSITIVE REGARD) DALAM MANAJEMEN KELAS
Vivi Ratnawati Universitas Nusantara PGRI Kediri, JL. Tinalan I / 14 Kediri vievie_18@yahoo.co.id
Ratnawati (2017). Journal of Education Technology. Vol. 1 No. 4) pp. 252 - 259
Artikel ini membahas Person centered therapy dibidang konseling, untuk membantu dalam proses hubungan, empathy, congruence, unconditional positive regard, sebagai konsep penting pendekatan tersebut dan sebagai saran terhadap manajemen kelas. Merupakan hal yang penting jika proses belajar-mengajar berpusat pada siswa, sehingga pertimbangan siswa akan berpusat pada segala hal yang berhubungan dengan pendidikan. Ketika siswa menjadi bagian dari suatu keputusan maka siswa akan merasa ikut berperan dan bertanggung jawab. Dalam person centered therapy mungkin tidak menawarkan solusi yang siap jadi atau mengarahkan klien untuk mengikuti strategi mengatasi masalah tertentu. Apa yang terapis lakukan adalah menggunakan kesempatan dalam hubungan kepercayaan melalui penghargaan terhadap klien sehingga masalah yang dihadapi dapat diselesaikan. Secara keseluruhan, klien diasumsikan dapat memiliki kemampuan untuk membuat solusi atas permasalahannya, dan terapis hanya bertindak sebagai teman dalam proses penyembuhan.

6
Diferensiasi dengan Teori/Pendekatan lain
a.   Keunggulan & dibanding teori lain
b.   Kritik terhadap teori
Adapun kelebihan dan keterbatasan itu adalah:
Kelebihan:
a.      Pemusatan pada klien dan bukan pada terapis.
b.     Identifikasi dan hubungan terapi sebagai wahana utama dalam mengubah kepribadian.
c.      Lebih menekankan pada sikap terapi daripada teknik.
d.     Memberikan kemungkinan untuk melakukan penelitian dan penemuan kuantitatif.
e.      Penekanan emosi, perasaan, perasaan dan afektif dalam terapi.
f.       Menawarkan perspektif yang lebih up-to-date dan optimis.
g.     Klien memiliki pengalaman positif dalam terapi ketika mereka focus dalam menyelesaiakan masalahnya.
h.     Klien merasa mereka dapat mengekpresikan dirinya secara penuh ketika mereka mendengarkan dan tidak di justifikasi.

Kritik terhadap PCT
a.      Terapi berpusat pada klien dianggap terlalu sederhana.
b.     Terlalu menekankan aspek afektif, emosional, perasaan.
c.      Tujuan untuk setiap klien yaitu memaksimalkan diri, dirasa terlalu luas dan umum sehingga sulit untuk menilai individu.
d.     Tidak cukup sistematik dan lengkap terutama yang berkaitan dengan klien yang kecil tanggungjawabnya.
e.      Sulit bagi therapist untuk bersifat netral dalam situasi hubungan interpersonal.
f.       Tetapi  menjadi tidak efektif ketika konselor terlalu non-direktif dan pasif. Mendengarkan dan bercerita saja tidaklah cukup.
g.     Tidak bisa digunakan pada penderita psikopatology yang parah.
h.     Minim teknik untuk membantu klien memecahkan masalahnya.
Adapun meneurut bukunya Gladding terdapat beberapaketerbatasan dari person-centered therapy :
a.      Pendekatan ini terlalu sederhana, optimistis, santai dan tidak terfokus untuk klien yang dalam krisis.
b.     Pendekatan ini terlalu bergantung pada klien yang suka bekerja keras, cerdas dan berwawasan luas untuk mendapatkan hasil terbaik.
c.      Pendekatan ini mengabaikan diagnosis, ketidaksadaran, teori-teori perkembangan dan dorongan agresif serta seksual yang alami.
d.     Pendekatan Pendekatan ini hanya menangani permasalahan yang ada dipermukaan dan tidak menantang klien untuk mengeksplorasi area-area yang lebih dalam.
e.      ini berdasarkan pada sikap ketimbang teknik
Corey, Gerald. 2017. Theory and Practice of Counseling and Psychotherapy, Tenth Edition. 
USA: Cengange learning.

7
Teori/Pendekatan lain sebagai turunan teori asal:
a.   Nama pendekatan
b.   Konsep Dasar Ringkas
Teori turunan dari person-centered theory adalah teorinya Gestalt. Dengan konsep dasarnya adalah Gestalt  berpandangan bahwa manusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan. Setiap individu bukan semata-mata merupakan penjumlahan dari bagian-bagian organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan sebagainya, melainkan merupakan suatu koordinasi semua bagian tersebut. Manusia aktif terdorong kearah keseluruhan dan integrasi pemikiran, perasaan, dan tingkah lakunya. Setiap individu memiliki kemampuan untuk menerima tanggung jawab pribadi, memiliki dorongan untuk mengembangkan kesadaran yang akan mengarahkan menuju terbentuknya integritas atau keutuhan pribadi.


Gladding T. Samuel, 2015. Counseling a Comprehensive Profession_Konseling: Profesi yang Menyeluruh, edisi keenam. Jakarta: PT Indeks


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI PERSON-CENTERED

PSIKOLOGI EKSISTENSIAL : ROLLO MAY

ANALISIS KASUS MENGGUNAKAN PENDEKATAN PSIKOANALISIS DAN PENDEKATAN ADLER